Sikap tubuh dalam bekerja adalah suatu gambaran
tentang posisi badan, kepala dan anggota tubuh (tangan dan kaki) baik dalam
hubungan antar bagian-bagian tubuh tersebut maupun letak pusat gravitasinya.
Faktor-faktor yang paling berpengaruh meliputi sudut persendian, inklinasi
vertikal badan, kepala, tangan dan kaki serta derajat penambahan atau
pengurangan bentuk kurva tulang belakang. Faktor-faktor tersebut akan
menentukan efisien atau tidaknya sikap tubuh dalam bekerja. Sikap tubuh bisa
dikatakan efisien adalah jika :
a. menempatkan tekanan yang seimbang pada
bagian-bagian tubuh yang berbeda, atau
b. membutuhkan sedikit usaha otot untuk
bertahan, atau
c. terasa nyaman bagi masing-masing orang.
Posisi tubuh
yang tidak alamiah dan cara kerja yang tidak ergonomis dalam waktu lama dan
terus menerus dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada pekerja antara
lain :
a. Rasa sakit pada bagian-bagian tertentu
sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan seperti pada tangan, kaki, perut,
punggung, pinggang dan lain-lain.
b. Menurunnya motivasi dan kenyamanan
kerja.
c. Gangguan gerakan pada bagian tubuh
tertentu (kesulitan mengerakkan kaki, tangan atau leher/kepala).
d. Dalam waktu lama bisa terjadi perubahan
bentuk tubuh (tulang miring, bongkok).
Sikap tubuh
dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran dan penempatan
mesin-mesin, penempatan alat-alat petunjuk dan cara-cara harus mengoperasikan
mesin (macam gerak, arah dan kekuatan). Untuk bisa mencapai
efisiensi dan produktivitas kerja yang optimal serta memberikan rasa nyaman pada
saat bekerja bisa dilakukan dengan cara :
a. Menghindarkan sikap tubuh yang tidak
alamiah.
b. Mengusahakan agar beban statis sekecil
mungkin.
c. Membuat dan menentukan kriteria serta
ukuran baku tentang sarana kerja (meja, kursi, dll.) yang sesuai dengan
antropometri pemakainya.
d. Mengupayakan agar sebisa mungkin
pekerjaan dilakukan dengan sikap duduk atau kombinasi duduk dan berdiri.
Pekerjaan dalam
waktu lama dengan posisi yang tetap/sama baik berdiri maupun duduk akan
menyebabkan ketidaknyamanan. Sikap kerja berdiri dalam waktu lama akan membuat
pekerja selalu berusaha menyeimbangkan posisi tubuhnya sehingga menyebabkan
terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Kondisi
tersebut juga menyebabkan mengumpulnya darah pada anggota tubuh bagian bawah.
Sedangkan sikap kerja duduk dalam waktu lama tanpa adanya penyesuaian bisa
menyebabkan melembeknya otot-otot perut, melengkungnya tulang belakang dan
gangguan pada organ pernapasan dan pencernaan.
Sesuai dengan
bentuk alamiah kurva tulang belakang, maka sikap kerja duduk yang paling baik
adalah sedikit lordose pada pinggang dan sedikit kifose pada punggung. Dengan
posisi seperti ini pengaruh buruk pada tulang belakang terutama pada lumbosacral
dapat dikurangi. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan kursi dengan
sandaran pinggang yang sesuai dengan bentuk anatomis alami tulang belakang.
Keuntungan dari
sikap kerja duduk jika dibandingkan dengan sikap kerja berdiri adalah:
a. Menghilangkan tumpuan berat badan pada
kaki.
b. Memungkinkan tubuh menghindari sikap
yang tidak alamiah.
c. Kurangnya penggunaan energi sehingga
bisa mengurangi atau memperlambat terjadinya kelelahan.
d. Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi
darah.
e. Memberikan kestabilan lebih besar pada
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian.
f. Memungkinkan pengoperasian alat kendali
kaki dengan lebih mudah, tepat dan aman dalam posisi tubuhyang tetap baik.
Semoga berguna..
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar