Senin, 31 Oktober 2011

Kiat Untuk Wawancara yang Sukses

Berikut adalah beberapa tips agar Anda bisa sukses dalam sesi wawancara

Persiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah:
Apa saja kelebihan yang saya miliki dan keuntungan apa yang dapat saya berikan ke perusahaan ini?
Apa yang telah Saya pelajari dari kesuksesan maupun kegagalan Saya di masa lalu?
Area mana saja dari diri Saya yang masih dapat ditingkatkan?

Kenali perusahaannya
Berusaha mencari tahu segala hal mengenai perusahaan tempat anda diwawancara adalah penting. Anda dapat mencari informasi mengenai posisi apa yang ditawarkan. Anda juga bisa mencari informasi mengenai riwayat perusahaan, apa saja produknya dan apa saja keberhasilannya.

Jangan takut bertanya
Anda dapat menanyakan beberapa hal yang Anda anggap penting ke pewawancara Anda. Tanyakan semua secara singkat, jelas dan padat, tanpa mengurangi esensi dari pertanyaan itu sendiri
Percaya Diri
Dengan mengundang Anda untuk interview, perusahaan menilai bahwa Anda memang memiliki potensi  untuk mengisi posisi tersebut. Iniliah nilai jual Anda dan dari hal iniliah Anda dapat membangun kepercayaan diri Anda.

Mendengar
Dalam sesi wawancara, Anda tidak hanya harus menceritakan detil mengenai pengalaman atau nilai jual Anda, tetapi Anda juga harus mendengar secara seksama apa saja yang ditawarkan perusahaan.

Persiapan yang Baik

  • Baca iklan lowongan dengan baik, Di sana Anda dapat menemukan informasi mengenai apa saja tanggung jawab Anda nantinya.
  • Datang lebih awal dari jadwal. Apabila Anda akan terlambat, lebih baik Anda segera menginformasikannya.
Selamat Mencoba.


Sumber : dadedarwanto.blogspot.com

Rabu, 26 Oktober 2011

Inspirasi seorang Pemimpin BUMN


Dahlan Iskan: Dua Tangis dan Ribuan Tawa

Minggu lalu genap enam bulan saya menjadi CEO PLN. Ada yang bilang "baru"
enam bulan. Ada yang bilang "sudah" enam bulan.
Betapa relatifnya waktu.
Selama enam bulan itu, saya dua kali sakit perut serius. Setengah hari saya
tidak bisa bekerja, kecuali hanya tidur lemas di bilik di belakang ruang
kerja Dirut PLN.
Sebenarnya, saya harus mewaspadai sakit perut seperti itu melebihi sakit
lainnya. Sebab, kata dokter, sakit perut merupakan tanda awal mulai
bermasalahnya transplantasi hati yang saya lakukan tiga tahun lalu. Mungkin
saja itu merupakan tanda awal bahwa "hati"nya orang lain yang sekarang saya
pakai ini mulai ditolak oleh sistem tubuh saya. Begitulah kata dokter.
Syukurlah, sakit perut itu cepat hilang tanpa saya harus minum obat. Saya
memang tidak boleh sembarangan minum obat, khawatir berbenturan dengan obat
transplan yang masih harus saya minum setiap hari.
Tiba-tiba saja, ketika hari sudah berubah siang, ketika rapat penting yang
telanjur dijadwalkan tersebut harus dimulai, sakit itu sembuh sendiri.
Selama enam bulan itu, seingat saya, belum pernah saya absen. Saya memang
sudah berjanji kepada diri sendiri: Selama enam bulan pertama sebagai Dirut
PLN, saya tidak akan mengurus apa pun kecuali listrik.
Tidak akan pergi ke mana pun kecuali urusan listrik. Tidak akan bicara apa
pun kecuali soal listrik. Karena itu, kalau biasanya dulu setiap bulan saya
bisa dua-tiga kali ke luar negeri, selama enam bulan di PLN ini, saya tidak
ke mana-mana.
Untuk itu, saya harus minta maaf kepada famili, teman dekat, dan pengurus
berbagai organisasi yang saya ketuai. Selama enam bulan tersebut, saya tidak
bisa menghadiri acara keluarga, pesta perkawinan teman-teman dekat, dan
bahkan selamatan boyongan rumah anak sendiri. Apalagi rapat-rapat organisasi
atau permintaan ceramah. Semua saya hindari.
Saya memang masih tercatat sebagai ketua umum persatuan perusahaan surat
kabar se-Indonesia, ketua umum persatuan barongsai Indonesia, persatuan
olahraga bridge Indonesia, dan banyak lagi. Selama enam bulan itu, tidak ada
rapat yang bisa saya hadiri.
Menjelang enam bulan di PLN, berat badan saya naik 3 kg! Oh, rupanya saya
kurang gerak. Hanya dari mobil ke ruang rapat. Dan dari ruang rapat ke
mobil. Siang dan malam. Itu tentu tidak baik.
Dokter yang tiga tahun lalu mentransplantasi hati saya melarang badan saya
terlalu gemuk. Dokter selalu mengingatkan, meski kelihatannya sehat, status
saya tetap saja sebagai orang sakit. Di samping harus terus minum obat, juga
harus tetap hati-hati. Karena itu, menginjak bulan keenam, saya putuskan
ini: berangkat kerja berjalan kaki saja.
Maka, setiap hari pukul 05.45 saya sudah berangkat kerja. Jalan kaki dari
rumah saya di dekat Pacific Place Semanggi, Jakarta, ke Kantor Pusat PLN di
Jalan Trunojoyo, seberang Mabes Polri itu. Berangkat sepagi itu bukan
supaya dianggap sok rajin, tapi ingin menghindari asap knalpot. Tidak ada
gunanya berolahraga sambil menghirup CO2.
Beruntung, rute menuju kantor tersebut bisa ditempuh dengan menghantas
jalan-jalan kecil yang sepi yang kiri-kanannya penuh pohon-pohon nan
merimbun. Pukul 06.30, ketika baru ada satu-dua mikrolet mengasapi jalanan,
saya (biasanya ditemani istri) tiba di kantor dengan keringat yang
bercucuran.
Hasilnya: selama satu bulan itu, berat badan sudah turun 2 kg. Masih punya
utang 1 kg lagi. Mula-mula, berjalan cepat selama 35 menit itu terasa berat.
Jarak rumah-kantor tersebut juga terasa sangat jauh. Tapi, kian lama menjadi
kian biasa. Bahkan, belakangan jarak itu terasa sedikit kurang jauh.
Betapa relatifnya jarak.
Enak juga sudah di kantor pagi-pagi. Kini, menjadi pemandangan biasa pada
pukul 07.00 sudah banyak orang Jepang yang antre di ruang tamu. Demikian
juga beberapa relasi PLN lainnya.
Bahkan, seorang perempuan yang merasa diperlakukan kejam oleh suaminya juga
tahu jadwal saya ini: Sebelum pukul 07.00, perempuan itu sudah menangis di
lobi untuk mengadukan kelakuan suaminya. Lalu, minta sangu untuk pulang
karena uangnya tinggal pas-pasan untuk datang ke PLN itu tanpa tahu harus
bagaimana pulangnya. Suaminya, katanya, sangat-amat pelitnya.
Betapa relatifnya uang.
Selama enam bulan itu, saya dua kali menangis. Sekali di ruang rapat dan
sekali di Komisi VII DPR RI. Kadang memang begitu sulit mencari jalan cepat
untuk mengatasi persoalan. Kadang sebuah batu terlalu sulit untuk
dipecahkan.
Tapi, tidak berarti hari-hari saya di PLN adalah hari-hari yang sedih.
Ribuan kali saya bisa tertawa lepas. Ruang rapat sering menjadi tempat
hiburan yang menyenangkan. Terutama ketika begitu banyak ide datang dari
para peserta rapat. Apalagi, sering juga ide tersebut dikemukakan dengan
jenakanya.
Di mana-mana, di berbagai forum, saya selalu membanggakan kualitas personal
PLN. Orang PLN itu rata-rata cerdas-cerdas: tahu semua persoalan yang
dihadapi perusahaan dan bahkan tahu juga bagaimana cara menyelesaikannya.
Yang tidak ada pada mereka adalah muara.
Begitu banyak Ide yang mengalir, tapi sedikit yang bisa mencapai muara.
Kalau toh ada, muara itu dangkal dan sempit. Ide-ide brilian macet dan
kandas. Kini, di ruang rapat tersebut, semua ide bisa mulai bermuara.
Bahkan, meminjam lagunya almarhum Gesang, bisa mengalir sampai jauh.
Memang, ruang rapat sebaiknya jangan penuh ketegangan. Orang-orang PLN itu
siang-malam sudah mengurus tegangan listrik. Jangan pula harus tegang di
ruang rapat. Ruang rapat harus jadi tempat apa saja: debat, baku ide,
berbagi kue, dan saling ejek dengan jenaka. Saya bangga ruang rapat PLN
bukan lagi sebuah tempat biasa, tapi bisa menjadi katalisator yang
menyenangkan.
Sebuah tempat memang bisa jadi apa saja bergantung yang mengisinya.
Betapa relatifnya tempat.
Sedih, senang, ketawa, menangis, semua bergantung suasana kejiwaan. Pemilik
jiwa sendirilah yang mampu menyetel suasana kejiwaan masing-masing. Mau
dibuat sedih atau mau dibuat gembira. Mau menangis atau tertawa. Semua bisa.
Betapa relatifnya jiwa.
Rasanya, selama enam bulan di PLN, saya juga belum pernah duduk di "kursi"
direktur utama. Saya sudah terbiasa bekerja tanpa meja. Puluhan tahun, sejak
sebelum di PLN. Setengah liar. Sebab, sebelum di PLN, saya hampir tidak
pernah membaca surat masuk.
Jadi, memang tidak diperlukan sebuah meja. Semua surat masuk langsung
didistribusikan ke staf yang bertugas di bidangnya. Sebab, kalaupun surat
itu ditujukan kepada saya, belum tentu saya bisa menyelesaikannya. Maka,
untuk apa harus mampir ke meja saya kalau bisa langsung tertuju kepada yang
lebih pas menjawabnya?
Kini, sebagai Dirut PLN, saya tidak boleh begitu. Saya harus menerima
surat-surat yang setumpuk itu untuk dibuatkan disposisinya. Inilah untuk
kali pertama dalam hidup saya harus membuat corat-coret di lembar disposisi.
Apa yang harus saya tulis di situ? Saran? Pendapat? Instruksi? Larangan?
Harapan? Atau, beberapa kata yang hanya bersifat basa-basi - sekadar untuk
menunjukkan bahwa saya atasan mereka?
Akhirnya, saya putuskan tidak menuliskan apa-apa. Kecuali beberapa hal yang
sangat jarang saja. "Mengapa" saya harus memberikan arahan seolah-olah hanya
saya yang "tahu" persoalan itu? Mengapa saya harus memberikan instruksi
seolah-olah tanpa instruksi itu mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat?
Mengapa saya harus memberikan petunjuk seolah-olah saya itu "pabrik
petunjuk"?
Maka, jangan heran kalau mayoritas lembar disposisi tersebut tidak ada
tulisannya. Paling hanya berisi paraf saya dan nama orang yang harus membaca
surat itu. Saya sangat yakin, tanpa disposisi satu kata pun, mereka tahu apa
yang terbaik yang harus dilakukan.
Bukankah karyawan PLN itu umumnya lulusan terbaik ranking 1 sampai 10 dari
universitas- universitas terbaik negeri ini ? Bukankah karyawan PLN itu,
doktornya saja sudah 20 orang dan masternya sudah 600 orang? Bukankah mereka
sudah sangat berpengalaman - melebihi saya?
Maka, saya tidak ragu memberikan kebebasan yang lebih kepada mereka.
Inilah sebuah proses lahirnya kemerdekaan ide. Orang yang terlalu sering
diberi arahan akan jadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi
akan jadi besi. Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi
ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi "pidato" kelak hanya bisa "minta
petunjuk".
Saya harus sadar bahwa mayoritas warga PLN adalah lulusan terbaik dari
universitas- universitas terbaik. Mereka sudah memiliki semuanya: kecuali
kemerdekaan ide itu. Kini saatnya barang yang mahal tersebut diberikan
kepada mereka. Saya sangat memercayai, jika seseorang diberi kepercayaan,
rasa tanggung jawabnya akan muncul. Kalau toh ada yang tidak seperti itu,
hanyalah pengecualian.
Semua itu saya lakukan di meja rapat. Bukan di meja kerja direktur utama.
Karena itu, saya juga tidak pernah memanggil staf, misalnya, untuk menghadap
duduk di kursi di depan direktur utama. Kalau saya lakukan itu, perasaan
saya tidak enak. Mungkin hanya perasaan saja sebenarnya.
Saya tidak tahu dari mana lahirnya perasaan tidak enak tersebut. Mungkin
karena dulu terlalu sering melihat Pak Harto di televisi dengan adegan
seperti itu. Saya takut merasa menjadi terlalu berkuasa di kantor ini.
Kedudukan tentu tidak sama dengan tempat duduk. Yang merasa berkuasa pun
belum tentu bisa menguasainya. Yang punya kedudukan belum tentu bisa duduk
semestinya.
Betapa relatifnya sebuah kekuasaan.
Lalu, apa yang sudah kita capai selama enam bulan ini?
Ada yang bilang sudah sangat banyak: menanggulangi pemadaman bergilir di
seluruh Indonesia, menyelesaikan IPP terkendala yang sudah begitu lama,
mengatasi kacaunya tegangan listrik di berbagai wilayah (orang Aceh, Cianjur
Selatan, Tangerang, dan banyak lagi kini sudah bisa mengucapkan selamat
tinggal tegangan 14! Sudah bertahun-tahun tegangan listrik di Aceh hanya 14,
sehingga sering redup dan merusak barang-barang elektronik. Kini, di Aceh
dan banyak wilayah itu, tegangan listriknya sudah normal, sudah bisa 20).
Tapi, banyak juga yang bilang, masih terlalu sedikit yang diperbuat. Bahkan,
ada yang bilang, termasuk seorang anggota DPR di komisi VI, bahwa direksi
PLN yang baru ternyata bisanya hanya menaikkan TDL. Tudingan tersebut tentu
lucu karena bukankah yang bisa menaikkan TDL itu hanya pemerintah bersama
DPR? Bukankah direksi PLN itu, sesuai UU, sama sekali tidak punya wewenang
menaikkan atau menurunkan TDL?
Betapa relatifnya kepuasan.

(Sebulan sekali, CEO PLN menulis surat kepada seluruh karyawan PLN. Inilah
cara Dahlan Iskan untuk memotivasi dan berkomunikasi langsung dengan seluruh
karyawannya. Surat itu diberi nama CEO's Note. Tujuannya, seluruh karyawan
PLN yang lebih dari 40.000 orang itu bisa langsung membaca jalan pikiran dan
keinginan pimpinan puncak perusahaan. Setiap kali CEO's Note terbit, banyak
tanggapan dari karyawan melalui forum e-mail perusahaan. Artikel ini adalah
CEO's Note edisi ke-6 bulan Juli 2010).

Alangkah baiknya kalau semua pemimpin bisa seperti ini, low profile, jadi
teladan bagi bawahan dan demokratis ???


sumber : email gruop

Selasa, 25 Oktober 2011

KUIS; Apakah Anda telah mendapatkan pekerjaan yang sesuai?

APAKAH Anda berpikir saat ini telah mendapatkan pekerjaan atau karier yang sesuai? Kuis tentang karier ini akan menolong memberi penilaian, apakah karier/pekerjaan sudah pada jalurnya atau belum. Jawablah YA atau TIDAK. Beri nilai 1 (satu) untuk tiap jawaban YA. Jumlahkan keseluruhan nilai dan simak makna dari angka yang Anda kumpulkan.

1. Saya pergi bekerja dengan senang. 

2. Saya membicarakan pekerjaan dengan cara yang positif. 
3. Saya harus atau ingin mengarahkan/mengajarkan teman sejawat yang lebih muda. 
4. Saya tidak takut di-PHK karena punya kemampuan. 
5. Saya mampu dan tahu bagaimana seharusnya membuat jaringan dan tempat untuk "memasarkan" diri. 
6. Banyak orang bertanya/berkonsultasi mengenai kariernya pada saya. 
7. Kehidupan saya seimbang bekerja dan bersenang-senang. 
8. Uang bukan merupakan alasan kuat yang memutuskan saya berganti karier. 
9. Saya banyak belajar dan menikmati bekerja dalam tim. 
10. Saya berwiraswasta, punya jaringan profesional, yang dapat memberi petunjuk setiap kali saya perlukan. 
11. Saya merasa gembira menghadapi tugas-tugas baru karena membuat saya kreatif. 
12. Jika ada masalah di kantor, saya segera dapat mengatasi karena punya cadangan enerji dan percaya diri. 
13. Saya orang yang dapat bekerja sendiri dan berinisiatif, bahkan punya daftar tugas yang saya buat sendiri. 
14. Saya seorang penulis yang baik, selalu memperbarui curriculum vitae. 
15. Saya merasa positif mengenai prospek pekerjaan yang akan datang. 
16. Saya tahu posisi saya dalam 5 tahun yang akan datang. 
17. Saya tahu posisi saya dalam 1 tahun mendatang. 
18. Saya mendapat gaji yang sesuai. 
19. Saya menghormati atasan. 
20. Saya dapat berhubungan secara efektif dengan teman sejawat, bahkan dengan yang berkarakter sulit. 
21. Saya tahu bagaimana cara berhubungan secara efektif dengan politikus kantor. 
22. Saya mengikuti berbagai pelatihan yang saya perlukan untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik.
23. Atasan saya mendukung dan memberi kesempatan pada saya untuk belajar dan berkembang. 
24. Saya bekerja di perusahan yang mempunyai integritas. 
25. Saya menghadiri pertemuan-pertemuan asosiasi profesional yang berhubungan dengan pekerjaan saya.

JUMLAH JAWABAN & ARTI:

21-5: Selamat! Anda amat menyukai pekerjaan Anda dan jangan berhenti meningkatkan karier. Pikirkan pula untuk mengikuti seminar atau belajar bahasa asing yang baru.

16-20: Pekerjaan yang Anda lakukan cukup baik. Nilai jawaban yang Anda capai sangat baik. Bicarakanlah dengan atasan mengenai kemungkinan peluang atau tantangan baru yang bisa Anda lakukan.

11-15: Pekerjaan yang Anda geluti kini sudah oke, tapi masih ada tempat bagi Anda untuk jadi lebih baik. Bergabunglah dengan organisasi profesional agar dapat mengembangkan jaringan hubungan dan mendapat informasi mengenai peluang-peluang yang mungkin ada di bidang atau disiplin ilmu yang Anda kuasai.

6-10: Jangan putus asa! Tetap ada kok tempat atau karier yang benar-benar cocok buat Anda. Makanya, jangan pernah malas memperluas jaringan hubungan dengan teman-teman sejawat/sekerja dan juga teman lainnya. Cari pula orang yang Anda anggap sebagai guru dan minta pendapat serta dukungannya.

0-5: Anda tidak sendirian kok. Banyak orang yang senasib dan sepenanggungan. Yang Anda perlukan adalah waktu dan kesempatan untuk menemukan lingkungan hidup yang lebih menyenangkan. Perluas pergaulan, buka mata dan telinga, dan Anda pun akan mendapatkan karier/pekerjaan yang benar-benar sesuai.

sumber:  http://karir-pekerjaan.infogue.com/

Senin, 24 Oktober 2011

Job Vacancy


Established in 2002, PT SOLUSI REKATAMA MAKMUR was appointed as an Authorized Distributor of GRACO Fluid Handling Equipment to serve various industries and application in Indonesia. Supported by dedicated and committed team, our goals are providing solution to costumers needs with: quality product, quality and prompt service, deliver the product on timely basis, product and application trainings. We have gained customers support and have been appointed as their approved suppliers/vendors respectively. With continuous support from our world class principals, we also get strong engineering support from one of world best designer and engineer from Japan for Paint Circulation System to train and work hand in hand with companies engineering team, we then expand our business and services into design, installation, commissioning of Paint Circulation System, Sealant and Adhesive System, Lubrication System and other besides sales and service.

Vision:
  • We will be multi million dollars in revenues 
  • We will grow our business networks in major cities nationwide and regional ready
  • Be one stop shopping solution for automotive finishing, industrial finishing, industrial fluid management and fluid handling, industrial and automotive engineering, application needs

Mission:
  • To best serve our valued customers, employees, shareholders for the future. 
  • To be No.1 leading company in design, installation and commissioning of engineered system, sales and service of fluid handling equipment in the market we serve.

We are looking for talented individuals to fill this following position: 


1.       Sales Manager :
  • Male / Female, S1 in Mechanical Engineering / Civil Engineering / Architecture, min GPA 3,0
  • 3 years experience in same position, preferred in decorative paint, paint supplier or architecture.
  • Good communication skill, interpersonal skill.
  • Proactive, result oriented, hard working, self motivated and able to work under pressure.
  • Able to speak and write in English, and Japanese is an advantage.
  • Good computer skill: MS Office. Driving license SIM A
  • Good communication & negotiation skill
  • To be located in Jakarta

2.       Project Manager
  • Male, S1, in Mechanical/ automotive/Mechatronic Engineering, min GPA, 3,0
  • 5 years experience in the automotive industries projects,
  • Able to manage projects, control project budgets and understand the project administration
  • Good Computer Skill, Ms Office, Ms Word, Ms Excel, AutoCAD in advance level
  • Good Communication skill, Able to speak and write in English  and Japanese  is an advantage
  • Able to work in a team and individual, proactive and able to work under pressure
  • To be located in Cibitung, Jakarta or project site

3.       Secretary :
  • Female, age below 30. Min D3, in secretary, min GPA 3,0,  Report to director
  • Good communication skill
  • Min 2 year experience with good track record
  • Good computer skill; Ms. Office.
  • Able to speak and write in English  and Japanese is an advantage
  • To be located in Cibitung

4.       Sales Engineer :
  • Male / Female, Preferable age below 30. S1, in Automotive / Mechanical Engineering / Civil Engineering, min GPA 3,0
  • Good communication skill, interpersonal skill. preferred 2 years experience with good sales track record, fresh graduate are welcome to apply
  • Proactive, result oriented, hard working, self motivated and able to work under pressure.
  • Able to speak and write in English, and Japanese is an advantage.
  • Good computer skill: MS Office. Driving license SIM A / SIM C
  • Good communication & negotiation skill
  • To be located in Jakarta & Cibitung.

5.       Engineering Staff :
  • Male, min. D3/S1, (Automotive / Mechanical / Mechatronic / Electrical), min GPA 3, 0, Graduated with good average score. Preferable age below 30.
  • Able to speak and write in English, and Japanese is an advantage.
  • AutoCAD advance level, MS Office. Understand Mechatronics and QMS.
  • Able to work in a team and individual, proactive and able to work under pressure.
  • To be located in Cibitung.

6.       Project Engineer
  • Male, min. D3/S1, (Automotive / Machine / Mechatronic / Electrical), min GPA 3, 0, Graduated with good average score. Preferable age below 30.
  • Min 3 years experience in Handling project
  • Good Computer Skill, Ms Office, Ms Word, Ms Excel, AutoCAD advance level
  • Good Communication skill, Able to speak and write in English  and Japanese  is an advantage
  • Able to work in a team and individual, proactive and able to work under pressure
  • To be located in Cibitung, Jakarta or project site

7.       Inventory Control Procurement & Pricing:
  • Male / Female, Min.D3 / S1 with Min. GPA 3, 0, in Engineering. Preferable age below 30.
  • Proactive, accurate, hard working, self motivated, discipline, and able to work under pressure.
  • Good computer skill; MS Office, AutoCAD 2D, current windows applications.
  • Able to read technical drawing. Good communication & negotiation skill. Fluent English
  • To be located in Cibitung.

8.       Technical Service :
  • Male, preferable D3 min. (Automotive / Machine / Mechatronic / Electrical), min GPA 3, 0, Graduate with good average score. Preferable age below 30.
  • Able to speak and read in English (min passive).
  • Proactive, hard working, hands on, result oriented.
  • Driving license SIM A / SIM C.
  • To be located in Cibitung.

9.       Network & Support System :
  • S1 with Min. GPA 3.0 in IT / SI Computer.
  • Preferable with 2 year experience in IT, Fresh Graduate is welcome.
  • Able to speak / write English.
  • Proactive, hard working, highly motivated, hands on, result oriented, responsive to IT development. Have good knowledge for web design, programming language & troubleshooting of hardware, software and networking.
  • To be located in Cibitung.


Send your complete resume to: hrd@solusirm.com

Sabtu, 22 Oktober 2011

Mana Yang Anda Akan Pilih? Menumbuhkan Loyalitas Karyawan Atau Merekrut Karyawan Yang Memiliki Loyalitas?

Memiliki karyawan dengan loyalitas yang tinggi adalah impian semua management perusahaan. Oleh karena loyalitas merupakan suatu dasar bagi seorang karyawan untuk dapat bertahan dan memberikan pengabdian. Semakin banyak karyawan yang mengabdi, sudah dapat dipastikan semakin kuat perusahaan itu untuk dapat bertahan. Namun semakin sedikit karyawan yang loyal terhadap perusahaan, maka sudah dapat dipastikan pihak manajemen harus berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan. Seperti kata pepatah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Mudah saja cara mengukur tingkat loyalitas dari karyawan yang anda miliki. Anda dapat mengukurnya dengan menghitung berapa orang karyawan yang bertahan sampai akhir masa pensiunnya? Berapa banyak karyawan yang memiliki masa kerja 20-30 tahun? Berapa banyak karyawan yang memiliki masa kerja 10 – 15 tahun? Atau sulitkah untuk menjumpai karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun? Jika sulit menemukan mereka yang dapat bertahan lama di perusahaan, berarti tingkat loyalitas karyawan masihlah sangat rendah.

Dapat dipastikan rendahnya tingkat loyalitas dari karyawan akan berbanding terbalik dengan tingginya angka turn over karyawan. Hal ini akan lebih banyak berdampak negative bagi perusahaan terutama bagi iklim kerja yang tercipta yang tentu saja akan mempengaruhi etos kerja karyawan yang ada. Selain itu inconsistency akan ditemukan dalam banyak hal seperti dalam system, kebijakan serta peraturan yang dianut perusahaan. Turn Over yang tinggi juga akan mengakibatkan langkanya tenaga professional serta akan menghabiskan biaya lebih untuk pelatihan bagi karyawan yang baru. Tidak dapat dibayangkan apa yang terjadi bila suatu department dipimpin oleh orang-orang yang terus berganti-ganti. Sudah dapat dipastikan department ini akan jalan di tempat karena akan selalu memulai sesuatu yang baru ketika berganti kepemimpinan.

Oleh sebab itu, setiap perusahaan perlu mengukur tingkat loyalitas karyawan yang dimilikinya. Jika perusahaan mendapati bahwa tingkat loyalitas karyawan masih rendah, maka manajemen perlu untuk segera mengambil tindakan untuk meningkatkan loyalitas karyawannya. Lalu tindakan apakah yang harus segera diambil management untuk meningkatkan loyalitas karyawan? Apakah merekrut tenaga kerja yang memiliki loyalitas yang tinggi menjadi solusi yang baik? Para recruiter dapat saja mengambil tindakan dengan merekrut tenaga kerja yang dirasa memiliki loyalitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari seberapa lama si calon karyawan dapat bertahan pada perusahaan yang terdahulu. Tapi apakah hal ini merupakan solusi yang tepat? Atau management memberikan training dan pengarahan kepada karyawan mengenai pentingnya loyalitas karyawan? Kedua hal ini bukanlah hal yang tepat. Loyalitas itu bukan dicari tetapi ditumbuhkan.

Kata kuncinya adalah menumbuhkan loyalitas bukan  mencari loyalitas. Sehingga pihak management harus segera bertindak untuk menemukan apakah yang dapat menumbuhkan loyalitas karyawan. Mulailah dengan menganalisa hasil dari setiap exit interview yang dilakukan bagi karyawan yang mengundurkan diri. Jika selama ini exit interview kurang berjalan, maka mulailah untuk meangktifkannya lagi. Mintalah setiap karyawan yang mengundurkan diri mengemukakan alas an sebenarnya mengapa ia mengundurkan diri. Kemudian cobalah untuk menganalisa setiap alasan-alasan tersebut.

Jika sebagian besar dari alasan yang dikemukakan para mantan karyawan adalah mengenai gaji atau benefit lainnya, maka segeralah mereview apakah gaji serta benefit yang diberikan oieh perusahaan sudah sesuai dengan pasar yang ada atau memang masih jauh. Jika hasilnya adalah gaji serta benefit yang ada masih jauh dari pasar, maka segeralah mengadakan penyesuaian secara bertahap. Jangan takut untuk melakukan hal ini, walaupun ini akan berdampak kepada cost yang lebih tinggi namun perusahaan pun akan mendapat keuntungan yang setimpal yaitu dengan berhasilnya perusahaan mempertahankan tenaga-tenaga profesionalnya.

Hal kedua yang dapat menjadi penyebab rendahnya loyalitas karyawan adalah tidak tersedianya jenjang karir yang jelas bagi karyawannya. Jalan keluarnya adalah pihak management bersama dengan pihak HRD harus mulai merumuskan jenjang karir bagi setiap posisi yang ada di perusahaan tersebut dan segeralah lakukan sosialisasi kepada karyawan, sehingga karyawan tidak menjadi resah dan merasa tidak ada masa depan bagi mereka. Usahakan tidak ada satu pun posisi yang tidak memiliki jenjang karir. Selain itu buatlah program pelatihan bagi setiap posisi guna mengembangkan setiap karyawan.

Namun bila ditemukan penyebab rendahnya loyalitas karyawan adalah lingkungan kerja yang tidak sehat atau tidak harmonisnya hubungan antar karyawan atau antara management dan karyawan maka pihak management jangan segan-segan untuk mulai mengambil tindakan yang mungkin sedikit ekstrim guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Sebuah buku yang berjudul First Break All the Rules mempublikasikan hasil dari sebuah survey yang dilakukan oleh Gallup Organization yang dalam salah satu penelitiannya menyimpulkan bahwa alasan terkuat seseorang untuk keluar dari perusahaan adalah ketidakcocokan pada atasannya. Survey ini melibatkan lebih dari satu juta karyawan dan delapan puluh ribu manager. Penemuan ini pun menyimpulkan jika orang-orang yang bagus meninggalkan perusahaan, maka lihatlah atasan langsung/ tertinggi di department mereka. Atasan seringkali menjadi alasan bagi karyawan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang. Apapun hasil dari analisa anda, segeralah bertindak untuk meningkatkan loyalitas karyawan anda.

Senin, 10 Oktober 2011

Cara Tepat Meminta Kenaikan Gaji

Jika Anda merasa perusahaaan tempat Anda bekerja belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap kinerja, meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang salah. Namun ada sopan santunnya. Agar tak salah melangkah, coba ikuti kiat-kiat berikut.

Mencari tahu peraturan perusahaan
Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari tahu peraturan perusahaan. Kapan waktu perusahaan menaikkan gaji karyawan? Parameter apa yang digunakan untuk menaikkan gaji karyawan?

Membandingkan gaji
Setelah mengenal peraturan perusahaan, yang harus Anda lakukan adalah melakukan perbandingan gaji dengan orang lain yang memiliki tanggung jawab serta jabatan yang sama dengan Anda dari perusahaan lain. Dengan ini, Anda dapat menemukan rentang gaji yang tepat untuk kemudian diajukan kepada atasan.

Daftar keberhasilan
Anda harus memiliki alasan yang kuat saat meminta kenaikan gaji. Untuk itu, susunlah daftar keberhasilan dan pencapaian Anda dalam kerja. Rangkumlah hal tersebut dalam sebuah dokumentasi yang rapi, jelas serta menarik. Sehingga atasan juga mengetahui alasan jelas untuk menaikkan gaji Anda.

Atur pertemuan
Setelah semua persiapan matang, aturlah jadwal pertemuan dengan atasan. Cari waktu yang tepat. Jangan sampai Anda mengatur jadwal saat pekerjaan tengah banyak, atau perusahaan diguncang masalah. Meminta gaji di saat suasana hati atasan buruk hanya akan membuat Anda tertimpa masalah.

Langsung pada pokok masalah
Saat pertemuan, utarakan maksud Anda dengan jelas, jangan bertele-tele karena malah bisa menimbulkan makna yang bias. Komunikasikan secara profesional namun santai. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nominal jelas kenaikan gaji yang Anda minta. Hal ini dapat berupa persentase ataupun jumlah dalam rupiah.

Jangan mengancam
Meminta kenaikan gaji tak perlu dengan cara mengintimidasi. Misalnya menyombongkan diri bahwa Anda mampu diterima di perusahaan lain dengan gaji yang lebih besar. Ini malah hanya membuat Anda terlihat buruk di hadapan atasan.

Bagaimana? Siap menggapai kesempatan?
 

Selasa, 04 Oktober 2011

Menghitung Masa Kerja Karyawan

Dalam dunia keHRDan, masa kerja seorang karyawan sangat penting, karena ada perhitungan-perhitungan bersifat sensitif, yang berdasar pada masa kerja karyawan, misalnya penghitungan pesangon.
Masa kerja karyawan tsb, dapat di hitung dengan mudah dan akurat menggunakan rumus pada Ms Excel:
Rumusnya sbb:

=DATEDIF(E6,$G$2,"Y")&" tahun, "&DATEDIF(E6,$G$2,"YM")&" bulan, "&DATEDIF(E6,$G$2,"MD")&" hari"

Penggunaannya adalah sbb:
  1. Salin Rumus tsb pada salah satu sheet, (misal sheet 'A1')
  2. Sesuai dengan rumus tsb, tanggal masuk karyawan di tulis pada sheet 'E6'
  3. Sesuai dengan rumus tsb, tanggal hari ini di tulis pada sheet 'G2'
  4. Masa kerja karyawan, sampai dengan hari ini, akan tampil pada sheet yg terdapat rumus diatas (dalam contoh sheet 'A1)
  5. Penggunaannya tdk terbatas pada masa kerja, tp dapat pula di aplikasikan utk menghitung umur karyawan, sampai dengan hari ini
  6. Sesuai dengan rumus tsb, tanggal lahir karyawan ditulis pada sheet 'E6'
  7. Penggunaannya tdk terbatas pada hari ini, tp dapat pula di aplikasikan menurut tanggal yang dikehendaki
  8. Sesuai dengan rumus tsb, tanggal yang dikehendaki di tulis pada sheet 'G2'
Selamat Mencoba

Dari Berbagai Sumber